Saturday, December 8, 2007

JAMU TRADISIONAL DAN CARA PEMBUATANNYA

Oleh: Ahmad Syauqi*

Didalam kehidupan ini, jamu tradisional sangat krusial dalam hal kesehatan organ tubuh umat manusia. Dengan catatan, apabila kita sadar betul terhadap khasiat jamu tradisional itu. Akan tetapi, pada zaman dunia ketiga sekarang ini, umat manusia kurang menyadari akan khasiat jamu tradisional itu. Ironisnya, malah lebih percaya kepada obat-obatan yang berbau non-tradisional (obat-obatan yang terbuat dari bahan yang berhkasiat, tetapi sudah mengalami kolaborasi dengan bahan-bahan kimia alias sudah tidak murni lagi).

Padahal, dalam kehidupan kita pasti membutuhkan obat-obatan yang betul-betul murni (yang tradisional). Karena, jika kita seumpamanya memakai obat non-tradisional, jelas akan mengalami suatu hal yang kontroversial pada organ tubuh kita di kemudian hari. Begitu juga sebaliknya, apabila kita menggunakan jamu (obat) tradisional jelas kita tidak akan mengalami suatu hal yang kontroversial pada organ tubuh. Mengapa demikian? Karena jamu tradisional belum mengalami campuran bahan-bahan kimiawi. Dan bahan kimia itulah yang sangat membahayakan kepada organ tubuh manusia.

Mungkin dengan sekedar pengantar ini, seluruh umat manusia yang membaca teks ini dapat menyadari akan pentingnya jamu tradisional. Karena selama ini seluruh umat manusia selalu (sering kali) dicekoki oleh perusahaan pembuat obat non-tradisional dengan hasil yang produksinya mempunyai efek samping itu. Dan mereka berhasil—orang-orang perusahaan pembuat obat non-tradisional—mencekoki umat manusia yang jumlahnya tidak sedikit, serta bisa dibilang mayoritas umat manusia mempercayai—jika dihitung dalam persen adalah sekitar 75% dari jumlah penduduk di Indonesia--kalau obat non-tradisional lebih sangat bermanfaat. Oleh karena itu, semoga mulai detik ini perhatian seluruh umat manusia—dengan adanya segelintir informasi ini—yang sebelumnya rasa perhatiannya tertuju kepada obat non-tradisional, kemudian bisa dibendung dan rasa perhatiannya tertuju kepada jamu tradisional.

Proses Pembuatan Jamu Tradisional
Pada hakikatnya pembuatan jamu tradisional tidak sesulit dengan apa yang di bayangkan oleh siapapun saja. Dengan kata lain, pembuatan jamu tradisional sangat mudah sekali. Selanjutnya—sebelum berbicara tentang proses pembuatannya, maka perlu sekali mengetahui terhadap bahan-bahannya—diantara bahan-bahan yang dibuat jamu tradisional antara lain :

Pertama, temu lawak (berkhasiat : Hepatitis, batu empedu, sakit maag, ginjal, asma, bisul, kolesterol, eksem, menambah nafsu makan, bau badan, sembelit, memperbanyak asi, sariawan, nyeri haid, batuk).

Kedua, mengkudu (berkhasiat : Hipertensi, hepatitis, cacing gelang, melancarkan air seni,batuk, diabetes, radang usus, diare pada anak, kulit bersisik, eksem,ketombe, encok, pegal linu, masuk angin, radang tenggorokan dan amandel).

Ketiga, kunir (berkhasiat : mengeluarkan gas dari usus, anti kejang, mencret, menghentikan pendarahan, obat kudis, borok, usu buntu, mati haid, kurang darah, keputihan, penyakit kuning, pembengkakan selaput mulut).

Keempat, Dewa (berkhasiat : Luka, menjcegah penyakit jantung, rematik, kutil).

Kelima, Mentos (berkhasiat : Batuk, radang tenggorokan, asma, memperbaiki paru-paru).

Keenam, Kuncepepet (berkhasiat : Mempersempit kemaluan perempuan, menghilangkan bau rahim, mengatasi keputihan).

Ketujuh, Sirih (berkhasiat : Antiseptik, bau badan, sakit gigi, keputihan, radang selaput lendir mata, gusi bengkak, radang tenggorokan, batuk kering).

Kedelapan, Daun ungu (berkhasiat : Peluruh kencing, mempercepat pemasakan bisul, pencahar ringan, sembelit, wasir, gangguan lambung).

Kesembilan, Kencur (berkhasiat : Masuk angin, tetanus, radang lambung, obat kumur, obat sakit kepala, batuk pilek, perut nyeri, bengkak, muntah-muntah, panas dalam, keracunan, demam malaria).

Kesepuluh, Saga Manis (berkhasiat : Panas dalam, sariawan, radang tenggorokan, sakit kuning).

Kesebelas, Lida Buaya (berkhasiat : Ambein, regenerasi sel, jerawat, batuk yang disertai sesak nafas, rambut rontok, penurun panas dalam, sembelitm).

Kedua belas, Jati Belanda (berkhasiat : Menurunkan lemak dalam badan, melangsingkan tubuh, melancarkan buang air besar dan kolesterol).

Ketiga belas, Daun Apokat (berkhasiat : Jamu ini baik untuk mengobati penyakit darah tinggi, pusing karena tensi darah tidak normal, gangguan jantung, gangguan syaraf dan lain-lain).

Keempat belas, Kuda Jantan (berkhasiat : Menghilangkan pegal linu, badan kurang bersemangat, cepat lelah, stamina menurun, menguatkan daya tahan tubuh,kurang nafsu makan, mengencangkan otot, kurang keras dan lembek, pekerja keras, badan terasa dingin).

Kelima belas, Wortel (berkhasiat : Vitamin A, memperlancar sirkulasi darah, menghilangkan gejala panas mata, mempercepat kerja lambung).

Keenam belas, Jahe (berkhasiat : Mengatasi masuk angin, migrain, mual-mual, mabuk perjalanan,nyeri pinggang dan punggung, cacingan, borok).

Ketujuh belas, Murbai (berkhasiat : Reumatik, flu, sinusitis, asam urat, mengatasi benjolan-benjolan di tubuh, anti piretik, peluruh kencing dan kentut).

Kedelapan belas, Kunir Putih (berkhasiat : Merawat alat-alat reproduksi wanita (rahim), mencegah penyakit kanker, tumor, mengatasi demam berdarah).

Kesembilan belas, Lengkuas (berkhasiat : Mengobati eksim, panu, gabag, borok, koreng, koreng (semua penyakit kulit), radang anak telinga, radang lambung). Dan lain sebagainya (masih bahan-bahan yang lain belum disebutkan).

Selanjutnya mari langsung membahas ke proses pembuatan alias cara-cara pembuatan jamu tradisional. Sebenarnya, tidak terlalu banyak teori didalamnya untuk disampaikan dalam pembahasan tulisan ini. Yaitu—langsung kepada contoh saja biar tidak kesulitan atau lebih mudah untuk memahaminaya—apabila kita ingin membuat jamu tradisional berbentuk instan maka langkah-langkahnya hanya sekedar bagaimana bahan berkhasiat (bahan yang akan dijadikan jamu tradisional, taruklah murbai atau yang lainnya) tersebut diambil sari patinya untuk dimasak. Kemudian, dari hasil pengambilan sari bahan berkhasiat itu langsung diukur atau disesuaikan dengan bahan campuran yaitu gula. Jika gulanya ¼ kg. maka air sari pati bahan berkhasiatnya 0,75 seukuran Aqua. Tapi, apabila gulanya ½ kg. maka air sari pati bahan berkhasiatnya 1,5 seukuran Aqua. Namun, apabila gulanya 1 kg. maka air sari pati bahan berkhasiatnya 3 gelas seukuran Aqua, dan seterusnya.

Akan tetapi perlu diingat—catatan penting—bahwa apabila mau membuat instan dari bahan berkhasiat yang mempunyai nama Lida Buaya, Mengkudu, dan sejenisnya maka hendaknya diberi tambahan secukupnya air kapur (landhana kapor) yang sudah jernih. Tapi, meskipun mau membuat taruklah Temu Lawak tetapi masih dicampuri bahan berkhasiat sejenis Lida Buaya atau Mengkudu, maka hendaknya juga diberi air kapur yang sudah jernih.
Dan jamu tradisional yang berbentuk serbuk dapat dibuat dengan cara bahan berkhasiat yang berbentuk apapu saja dijemur sampai menjadi sangat keting sekali. Setelah bahan berkhasiat itu sudah dipandang sudah kering, maka lansung ditumbuk atau diblander. Sekian.
(Balai Kesehatan Pondok Pesantren [BKPP] Annuqayah)

No comments: